Rainbow Arch Over Clouds

Sabtu, 31 Desember 2011

Terimakasih 2011, Selamat datang 2012, dan Selamat Mengukir Resolusi


Good bye and thank you 2011

Banyak kisah yang terukir
Banyak hari yang terlewati
Banyak pengalaman yang menemani
Ada tawa yang menghiasi
Ada tangis yang mengalir

Pahit
Manis
Getir
Semuanya dijalani

Pada tanggal 31 Desember 2011 ini, mungkin tiada kata yang bisa saya ucapkan kecuali terimakasih untuk satu tahun kebelakang ini.

Terimakasih ku yang utama dan pertama untuk Allah S.W.T, Tuaahan pemilik kata, pemilik hidup. Terimakasih atas nafas, umur, pengalaman, rezeki, cinta, kebahagiaan, dan cobaan ditahun ini.

Kedua, terimakasih ku untuk kedua orang tua. Terimakasih untuk cinta, kasih, pengorbanan, omelan, nasihat, materi, dan segalanya.

Ketiga, terimakasih untuk sahabat yang masih menemani dan mau bersama dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang saya miliki,
especially untuk:

  • Maulana Abdullah, yang telah dengan blakblakan mulai membuka mata kita berdua tentang mimpi-mimpi kita. tentang mimpi, cita-cita, harapan, yang rasanya mulai punya "nafas" setelah kami berbicara tentang semua mimpi kita. Tentang penulis, Tentang penyanyi.
  • Hamdani Syamra, yang telah memperkenalkan saya dengan @nulisbuku, sehingga saya mengenal teman-teman penulisa lainnya.
  • Dan mereka yang selalu memberikan sumbangsih dan perhatiannya kepada saya.
Keempat, untuk semua inspirator dan motivator saya Raditya Dika dan Erditya Arfah. Terimakasih atas semua buku dan keseharian yang selalu menginspirasi saya.

Kelima, terakhir, tetapi bukan yang paling akhir, terimakasih untuk dunia yang amsih megizinkan saya untuk hidup dan berpijak pada tanahnya, minum pada airnya, dan memakan dari segala limpahannya :)


Serta resolusi yang belum tercapai, dan mungkin ini semua karena saya kurang berusaha.
Berharap di tahun 2012 akan:
  • Menjadi orang yang lebih baik untuk segala hal
  • Makin dekat dengan Tuhan
  • Menyelesaikan draft  buku yang masih "mati suri"
  • Punya penaikan kemampuan berbahasa Inggris
  • IP tetep baik
  • Magang ditempat yang baik
  • BlackBerry
  • Android
  • NoteBook
  • Dapet Judul Skripsi
  • Dan segala kebaikan yang menyertai
AND WELCOME 2012 :)

Rabu, 28 Desember 2011

Selamat Ulang Tahun Idolaku

24 Desember 1984 s/d 24 Desember 2011

SELAMAT ULANG TAHUN BANG DIKAAAAAAA!!!

Selamat ulang tahun idolaku, motivator, dan inspirator ku bang Dika Angkasaputra Moerwani Nasution.


My Idola, Inspirator, dan Motivator


ini ada 27 doa sekaligus permintaan buat lo:

  1. Selamat panjang umur
  2. Sehat selalu
  3. Tambah deket sama Allah
  4. Tambah sayang keluarga
  5. Tambah pinter
  6. Tambah sukses
  7. Tambah deket juga sama semua fans nya
  8. Tambah ganteng luar-dalem
  9. Semua bukunya laris maniiiiisssss
  10. Tetep humble dan menjadi Raditya Dika yang apa adanya
  11. Selalu bisa menjadi inspirator semua orang
  12. Semua resolusi dan cita-citanya bisa tercapai
  13. Bisa jadi kakak yang baik buat adik-adiknya
  14. Bisa jadi anak yang baik buat Orang tuanya
  15. Bisa jadi idola yang baik buat semua yang mengidolakan lo
  16. Tetep berkarya dengan menelurkan karya-karya baru
  17. Makin eksis di TV
  18. Makin akur sama Edgar dan jangan buka aib dia lagi (kasihan abang, Edgar sudah besar) HAHHAA
  19. Makin lucu di StandUpComedy nya
  20. Tetep nampilin lelucon yang cerdas dan fresh
  21. Jangan suka galau kelamaan
  22. BISA MOVE ON!!!
  23. Cepet punya pacar baru
  24. Cepet punya calon istri
  25. Cepet married
  26. Gue tunggu undangannya
  27. Dan semoga segalanya makin hebat


AMIIIIIIIIN :)

Laksana taburan bintang malam
Bergelut dengan rengkuhan sayap 
Ketika pelangi pancarkan gradasi warna dengan sempurna
Sebentuk karya memanggil sang fajar
Dari cahaya lilin pada setiap kata
Dari potongan kue untuk setiap doa
SELAMAT ULANG TAHUN INSPIRATOR KU :)

Sabtu, 24 Desember 2011

Review Manusia Setengah Salmon


Judul                : Manusia Setengah Salmon
Penulis             : Raditya Dika
Penerbit           : GagasMedia
ISBN                 : 979-780-531-9
Tebal                : 258 halaman
Harga               : Rp. 42.000,- untuk pembelian di toko buku terdekat
                          Dapatkan disc. 15% untuk pembelian di toko buku online
         
“Ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak nyaman, saat itulah seseorang harus pindah ke tempat yang lebih luas dan (dirasa) cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah, gue dan dia juga tidak salah. Yang kurang tepat itu bila dua hal dirasa sudah tidak lagi saling menyamakan tetap di pertahankan untuk bersama.
Mirip seperti gue dan dia.
            Dan, dia memutuskan untuk pindah”.

            Kalimat diatas adalah kalimat yang mewakili tubuh dan inti utama dari sebuah “perpindahan” didalam novel Manusia Setengah Salmon nya bang Raditya Dika yang beredar 24 Desember kemarin.
            Novel yang masih menceritakan tentang kesehariannya bang Dika, dengan segala pengalaman aneh bin absurd nya, yang tetap memancing gelak tawa pembaca. Pada buku ke enamnya ini, cerita dalam MSS ini terlihat lebih cerdas dengan banyak quotes menarik didalamnya. Dan “pindah” sepertinya magnet utama dalam buku ini.
            Kelakuan aneh dari keluarganya bang Dika yang juga dikupas secara frontal tetap menjadi cara jitu untuk memancing tawa pembaca. Mulai dari “Ledakan Paling Merdu” yang menceritakan tentang kebiasaan melakukan senam kentut setiap pagi yang selalu dilakukan papa-nya bang Dika, yang menurut dia itu sehat karena gas di perut kita hasil tidur semalam harus dikeluakan, kalau enggak nanti kita bisa sakit. Sampai akhirnya bang Dika pun menirukan kebiasaan ini, yang diberi nama “Kentut Bersama”.
            Belum lagi bab-bab menarik yang masih mengundang senyam-senyum dan tawa-tawi adalah teteeeeup kelakuan aneh nya Edgar (adik terakhirnya bang Dika), yang selalu saja di eksplore secara brutal dan tidak ber prike-Edgaran dengan membuka aib dan kebodohan adik malangnya, atau tentang Mama yang selalu merasa khawatir dan selalu melebih-lebihkan sesuatu yang sering membuat kesal tapi ngangenin.
            Selain kalian akan dimanjakan dengan suguhan “kegalauan” tingkat tinggi dan komedi yang lebih tepat dibuat oleh orang yang sakit jiwa, buku ini juga membahas tentang perhatian Mama yang terkadang membuat kita kesal tapi justru kita merindukan perhatian-perhatian itu, sekalipun perhatian tersebut terlalu berlebihan (Kasih Ibu sepanjang Belanda: 105-134).
            Cerita menarik tentang megap-megap nya bang Dika yang hampir punah karena terkontaminasi zat dari ketiak, pencarian mencari makanan absurd di Venice, perkenalan dengan “Perek” di Belanda (Siapa perek itu? yuk beli dan baca bukunya), interview dengan hantu yang lebih terlihat aneh daripada serem, sampai dengan perjuangan untuk belajar gulat benjang sambil memerah susu sapi. Serta bab-bab lain yang memaksa kalian buat terus-terusan baca, satu yang menarik dan lain dari pada buku bang Dika terdahulunya adalah bab cuplikan dari isi twitternya bang Dika yang singkat tapi tetep lucunya nampooooool.
Diantara semua quotes menarik didalamnya, ini adalah beberapa quotes yang paling menarik buat gue:
v  Ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak nyaman, saat itulah seseorang harus pindah ke tempat yang lebih luas dan (dirasa) cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah. Yang kurang tepat itu bila dua hal dirasa sudah tidak lagi menyamakan tetap di pertahankan untuk bersama.
Mirip seperti gue dan dia.
Dan, dia memutuskan untuk pindah. (Hal. 29)
v  Putus cinta sejatinya adalah sebuah kepindahan.
Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong. (Hal: 36)
v  Semakin bertambah umur kita, semakin kita dekat dengan orangtua kita.
Kita nggak mungkin selamanya bisa bertemu dengan orangtua kita. Orangtua kita bakalan ninggalin kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak mungkin untuk kita mendengar suara menyebalkan mereka kembali. (Hal: 133)
v  Sesungguhnya, terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima. (Hal: 134)
v  Your first date is his/her timeline (Hal: 152)
v  Mick Jagger: yuo cant always get what you want, but if you try, sometimes you just might find you get what you need.  (Hal: 161)
v  Tumbuh dewasa memang menyenangkan, tapi tumbuh dewasa juga harus melalui rasa sakit-sakit ini.
The pains of growing up. Pindah menjadi dewasa berarti siap menghadapi rasa sakit dan melihat hal-hal yang menyakitkan itu sendiri. (Hal: 203)
v  Salah satu tanda orang udah dewasa adalah ketika dia sudah pernah patah hati. (Hal: 204)
v  Perjuangan untuk pindah adalah perjuangan untuk melupakan. (Hal: 244)
v  Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup diantaranya. (Hal: 254)
v  Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah sesuatu hal yang pasti. (Hal: 255)
v  Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gak perlu menjadi manusia super. Hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah. (Hal: 256)
v  Kenapa semuanya jadi pindah secepat ini?
Ya, mau gimana? Emang harus begini kan? Kita kan nggak bisa ngelawan waktu. Semuanya pasti berubah. (Hal:257)
v  Mungkin, gue hanya perlu mencari kebahagiaan-kebahagiaan kecil diantara semua perpindahan ini. (Hal: 258)

Manusia setengah salmon, manusia yang berani pindah dengan segala kemungkinan nantinya, pindah dari satu hati ke hati yang lain, pindah untuk mencari apa yang kita butuhkan. Sama seperti salmon yang berani bermigrasi, melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur.
Sekalipun itu idak gampang.
Namun perpindahan pasti terjadi.


         

Selasa, 06 Desember 2011

Raditya Dika's Talkshow

Today, 06th Desember 2011

Aiiiih gelaaaa!! You know? Hari ini bang Dika jadi pembicara seminar dikampus gue!!!!!
Lo tau apa rasanya? Lo tau gimana gue senengnya?

Hari ini beda banget sama seminar gue sebelumnya, biasanya tiap seminar gue selalu duduk di paling belakang dan ANTI banget buat duduk di depan. Tapi sekarang? Gue duduk di bangku nomer dua dari depan!! It's so amazing for me.

And then, okay back to the topic.
Setelah lama nungguin bang Dika muncul, dan tetiba gue jadi deg deg-an kaya mau ketemu calon mertua.
Akhirnya si bang Raditya "sikambing" Dika pun muncul dengan wajah yang innocent dan unyu abis.
Ngalor ngidul cerita sana-sini, mulai dari cherry belle, smash, iklan minyak goreng filma, sampe (lagi-lagi) ke tori-tori, dan juga dikasih poin-poin bagaimana cara menggali ide creative komedi. dan asal lo tau aja, NULIS KOMEDI ITU SUSAH. SUSAH. SEKALI LAGI, SUSAH (ambil bendera putih, kibar-kibar, menyerah, meraung-raung, matek)

Sampe di sesi tulis menulis, dan ini sesi favorite gue. di suruh nulis, disuruh curhat, dan lagi-lagi gue nggak bisa maju buat foto bareng gara-gara isi tulisan gue curhat semua. Real story. Kira-kira kaya gini nih tulisan atau lebih tepatnya curhatan gue dalam waktu 10 menit:

Jakarta, 2008
Auditorium Universitas Trisakti
          Matahari memayungi langit cerah Sabtu itu, sesosok lelaki manis dengan jas hitam mengunci pandangan gue di bangku siswa deret ketiga. Dia N***n, kakak kelas masa SMA, cinta bisu dan cinta diam-diam gue.
          Ketika syaraf otak gue menerawang masa-masa SMA, yang menurut gue hampir selalu diliputi dengan keindahan dan selalu dilengkapi dengan senyum dan wajah N***n yang gue liat setiap harinya. Ketika di Cidahu saat pelantikan ekskul, gue dikerjain senior gue untuk dateng ke wilayah paskibra.
"Lo ke paskibra sekarang! Tembak N***n!"
----------
"Kak, mau jadi pacar aku?" (asli itu sebenernya kata-kata yang jujur, JUJUR BANGET, dari hati paling dalem. Dan lo tau apa jawaban N***n? "Aku mau jadi pacar kamu, tapi gendong aku dulu") BIG JLEBB. *frezee*


Hal lain adalah ketika gue kesusahan bawa barang-barang perlengkapan pelantikan yang segede gaban, dan dia dateng, nyamperin gue, dan bilang "Sini barang-barangnya kakak yang bawain." (Ajegileee, disitu gue cuma bisa senyam-senyum sendiri dan nggak berniat sedikit pun buat naik ojek, karena gue lebih memilih untuk naik gunung disamping dia).


Dan perihal lain ketika disekolah. N***n anak XII IPS 3, kelasnya tepat di dekat kantin, dan setiap istirahat, dengan pengharapan bisa bertemu atau sekedar bertegur sapa dengan dia, gue rela setiap hari kekantin dan membujuk temen-temen gue yang rupanya hafal dengan kebiasaan gue, yaaah, padahal di kantin pun gue jarang banget beli apa-apa. tapi hanya untuk melihat. apa salahnya?


Lanjut lagi saat acara ROHIS, ketika gue harus selalu ikut rapat dan mentoring, ketika jarak antara wanita dan pria dipisahkan, dan ketika itu juga titik mata gue nggak pernah lepas dar dia.


Dan itu hanya kebahagiaan semu, kebahagiaan maya, atau mungkin kemunafikan. Cinta diam-diam, cinta bisu masa SMA, akankah gue lupakan itu semua? Gue rasa tidak akan. 


Karena kamu, aku tahu rasanya memendam cinta. Karena kamu, aku tahu rasanya pengharapan. Karena kamu, aku tahu rasanya sakit hati. Selamat bahagia bersama pacarmu yang sekarang. Selamat meneruskan masa kuliahmu. Dan saat kelulusanmu itu, ketika kau pergi, Aku masih menunggu mu di peron itu.


Jakarta, 6 Desember 2011
Aula Universitas Mercu Buana.


Dengan tulisan kaya gitu, gue nggak punya keberanian buat bacain kisah amburadul kaya gitu didepan semua audiens. Dari yang pada naik ke depan panggung pada nyeritain kisah cinta-komedi mereka. lah tulisan gue? boro-boro ada komedinya, yang ada kisah cinta bin tragis bin nyeset-nyeset urat nadi. Karena curhatan gue yang kelewatan, kalo sekalinya disuruh nulis jadinya panjang kaya gini, pake nyeritain pengalaman pribadi yang bikin gondok. Gue gagal foto bareng bang Dika. *gigit-gigit tembok*

Satu lagi yang bikin gue galau bin nyesek. Gue nggak bisa nanya di sesi tanya jawab sama bang Dika. huhuuu *mewek tiga ember*
BANG DIKA AKU GALAUUUUU............


*okay, sekarang nggak bisa foto dan minta taanda-tangannya bang Dika, tunggu gue di talkshow Manusia Setengah Salmonnya. masih mewek, masih galau, masih pengen foto, masih pengen nanya*
yakin foto?
terus ngebacain cerita N***n?
yakin mau?
aaaaarrrgggggh. TIDAAAAAAAAK!!!




Radityadika @Aula Universitas Mercu Buana