Rainbow Arch Over Clouds

Jumat, 04 Februari 2011

layar maya mall pelangi

Topeng Hitam (topenghitam) ingin menambahkan anda ke daftar messager nya sebagai Hoodyungu
Apa yang anda ingin lakukan?
Perbolehkan orang ini menambahkan saya bila saya online
Orang ini tidak boleh menambahkan saya bila saya online
“Topeng hitam? Siapa yah dia? Gue konfirmasi aja deh.” Batinku dalam hati ketika aku baru membuka Yahoo! Messanger ku.
topenghitam: Hy Dita :)
hoodyungu: Hy, siapa disana?
topenghitam: Gue Gandrie, anak XII IPA 1, lo Dita anak IPS 2 kan?
“Oh My God!!!! Itu Gandrie yang chat gue? Gandrie Aldian Putra? Gandrie si kapten basket yang keren itu?” Pikir ku ketika aku selesai berchat-ing ria dengannya dan menutup laptop ku.
            “Tapi kok dia manggil ku dengan nama Dita ya, kenapa Ia tidak memanggilku Putri aja sih? Oh mungkin itu panggilan spesial untukku, Putri Andita. Yaaa, nama ku juga bisa dipanggil Dita”
            Aku terus senyum-senyum sendiri ketika membayangkan chatting antara aku dengan Gandrie tadi. Aku selama ini memang diam-diam menjadi pengagum rahasia Gandrie, dan sekarang ia benar-benar merespon ku. Oh My God, terimakasih Tuhan.
            “Aku harus cerita dengan ………………, ah tidak perlu sepertinya. Dia tidak perlu tau soal ini, jika nanti aku sudah resmi jadian dengan Gandrie, barulah aku akan bercerita dengan kamu”
*****
            Pagi ini sebelum masuk ke kelas, aku sengaja untuk memutar dan berjalan ke daerah kelas anak IPA, pastinya sengaja untuk melihat Gandrie. Aku minjit-minjit melihat dari balik jendela dari luar kelas, dan aku melihat Gandrie sedang bercengkerama dengan teman-temannya.
            “Put, Putri, Putriiiiiii”
            “Hah, iya, ada apa? Kenapa?” Jawab ku kaget
            “Ih, ngapain senyum-senyum sediri lo Put?”
            “Ada deh Pradita sayang, mau taaaaau aja.” Balas ku sambil memegang gemas pipi Pradita.
Istirahat hari ini pun aku segera mengajak sahabatku, Feby Pradita untuk menemaniku ke lapangan basket. Yaaaaa, agar aku bisa melihat aksi Gandrie di tengah lapangan. Aku dan Pradita duduk di pinggir lapangan sambil menyantap batagor yang tadi kami beli dikantin. Mataku tidak pernah lepas dari sosok didepan ku yang berlari dan terus mengejar bola basket itu.
            Saat bola itu ada ditangannya, dan ia berlari menuju ring itu, aku berteriak sekeras-kerasnya sambil meneriakan namanya “Gandrie, Gandrie”, dan sesekali ia terlihat melihat juga kearahku.
            “Gandrie, yee, Gandrie!!” Teriak ku dari pinggir lapangan
            “Cie elaaah, semangat banget mbak?” Pradita meledek ku
            “Iya dong” Jawab ku sambil tersenyum malu
            Hari ini aku sangat senang karena aku bisa sering melihat Gandrie, bahkan saat aku pulang sekolah pun aku sempat mencuri-curi waktu untuk melihatnya dari depan jendela kelasnya. Maklum lah, anak IPA kadang pulang selalu terakhir, dibanding kami anak-anak IPS. Dan saat tadi dilapangan basket, saat ia terlihat tersenyum kearahku, walaupun sebenarnya aku tidak yakin apakah ia benar-benar tersenyum kepadaku, tapi tak apalah, yang penting aku bisa melihat senyuman itu.
*****
topenghitam: YM-an yuk Dit?
BUZZ!!!
Kulihat ada satu chating-an messanger dari Gandrie di BlackBerry purple ku.
hoodyungu: Bentar yah Ndrie, gue buka laptop dulu.
topenghitam: Okay, I’m waiting you :)

            Segera dengan cepat aku membuka laptopku dan dengan cepat aku segera mengeklik Yahoo! Messanger pada desktop laptop ku.
hoodyungu: Hy Ndrie :)
topenghitam: Hy Dit, udah online di laptop?
hoodyungu: Udah nih Ndrie, hehee :)
            Malam itu, aku ngobrol ngalur ngidul dengan Gandrie, mulai dari ngobrol yang ringan tentang sekolah, nilai, guru-guru, sampai membicarakan tentang film Alltitude yang baru-baru ini tayang di bioskop-bioskop sampai membicarakan tentang masalah berat seperti masalah PSSI dan Gayus. Hmmmmm, memang jika kami sudah ngobrol, akan banyak bahan yang akan kami perbincangkan, dan kami tidak pernah kehabisan ide untuk meneruskan perbincangan kami.
topenghitam: Ya udah, udah malem nih Dit. Udah jam 11. tidur sana :)
hoodyungu: Oh iya yah, nggak berasa yah udah malem aja sekarang. Yaudah gue tidur yah Ndrie. Lo juga tidur yah
topenghitam: Iya Dit. Good Night, have a nice dream
hoodyungu: Good Night and have a nice dream too Ndrie :)
*Sign Out
            “Oh My God!! Gandrie ngucapin selamat malam ke aku?”
            “Dia juga ngucapin semoga aku mimpi indah?”
            Oh Tuhan, aku berharap ia ada dimimpi ku malam ini.
            Aku pun terus senyum-senyum sendiri sambil membayangkan wajah Gandrie sampai akhirnya aku pun tertidur.
*****
            Hari ini hari sabtu, aku libur sekolah. Dan aku bingung apa yang akan ku lakukan? Liburanku selalu terasa biasa saja. Tiba-tiba aku langsung teringat dengan Gandrie, segera langsung aku nyalakan laptop ku, dan langsung aku mengklik Yahoo! Messanger. Raut wajahku langsung ceria saat ku ketahui bahwa Gandrie juga sedang online. Tanpa berfikir panjang langsung kusapa Gandrie.
hoodyungu: Morning Ndrie :)
topenghitam: Hy Dit, Morning. Udah bangun lo?
hoodyungu: Udah dong, udah mandi malah. Hehee
            Percakapan kami lewat dunia maya, lewat sebuah layar yang membatasi kami itu pun berlanjut, sampai ………………………………………..
topenghitam: Dit, tau film White Noise? Besok udah keluar tuh di bioskop
hoodyungu: Oh iya taaaau, tentang seseorang yang tau tentang siapa-siapa aja yang bakal meninggal kan? Kayaknya bagus yah?
topenghitam: Iya Dit, bagus! Hmmmm, besok kita nonton yuk?
            WHAAAT!! NONTON? GANDRIE NGAJAKIN GUE NONTON? Aku berteriak sambil melompat-lompat kegirangan. Sekaligus tidak percaya kalau Gandrie akan mengajakku nonton. Mungkinkah ini artinya kita nge-date? Atau apakah mungkin Gandrie akan menembakku besok?
topenghitam: Dit? Lo masih online kan? Gimana? Besok mau nonton?
BUZZ !!!
hoodyungu: Eh iya Ndrie. Iya masih online gue. Hmmmm,okay deh besok kita nonton yah. Tapi gue ngajak temen gue yah. Boleh?
            Oh, yaudah besok gue juga ngajak temen gue deh. Jam 1 kita janjian di Mall Pelangi yah. Hmmm, gue minta nomer lo dong :)
………………………………………………
*Sign Out.
*****
            “Aduh, besok gue pakai baju apa yah?”
“Rambut gue diapain yah?”
Hari itu aku sangat sibuk memilih-milih pakaian di lemari pakaian ku yang akan ku pakai besok untuk nonton dengan Gandrie. Aku pun juga mulai sibuk menata rambutku di depan cermin itu.
“OH NO!!! kenapa nih jerawat harus datang sekarang sih? Nggak tau apa besok aku harus tampil perfect”
*****
“Sayang, ada donat kacang tuh nak di kulkas”
“Aku nggak mau makan kacang lagi mah!!”
“Ini kenapa lagi mamah pake nyediain donat kacang di kulkas.” Gara-gara jerawat ini aku menjadi sangat benci dengan kacang. Tapi, donat kacang itu adalah makanan favorit ku. Oh Tuhaaaan, hilangkan jerawat di hidungku.
Hari ini benar-benar membuatku sangat sibuk. Bukan hanya sibuk menyiapkan baju dan rambutku. Tetapi juga sibuk memikirkan cara bagaimana menghilangkan jerawat dihidungku ini. Sampai aku teringat Pradita, segera dengan cepat aku telepon Pradita untuk datang kerumahku. Untunglah Pradita mau datang dan membantuku menyiapkan baju dan perlengkapan yang besok akan ku pakai.
*****
“Pakai baju yang ini aja yah Put, terus nanti urusan rambut gampang deh gue yang urusin. Itu jerawat gitu doang mah gampang, nanti tinggal pakein alas bedak.”
Pradita memang sahabatku yang paling baik, walaupun ia berjilbab dan sangat pendiam. Tapi ia sangat ahli dalam soal fashion. Dan aku percaya semua yang dikatakan Pradita pasti hasilnya maksimal.
“Put, lo mau ngapain sih besok? Special banget kayaknya?”
“Hmmmm, ada deeeeeh”
“Ishh, jahat gak mau ngasih tau gue”
“Hmmmm, gue mau nonton sama …………. Besok lo bakal tau deh”
“Peliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit”
*****
Di Mall Pelangi ……………..
            Dit, dimana? Gue udah di XXI nih
                Okay Ndrie, gue otw kesana
            Hatiku semakin deg-deg an sekaligus tidak sabar untuk cepat-cepat bertemu dengan Gandrie. Oh Tuhan, ini hari spesial untukku. Mungkinkah aku nanti akan menjadi pacarnya Gandrie? Entahlah, aku berharap seperti itu.
            “Hy Dita” Sapa Gandrie ketika kami bertemu
            “Hy Nddd ……………………...” Baru saja aku ingin membalas sapaannya, tapi …………………….
            Yaa Tuhan, ada apa ini? Kenapa pandangan dan tangan Gandrie tidak kepada ku? Kenapa malah Pradita yang ia sapa? Kenapa bukan aku?
            “Gandrie?” Sapa ku memberanikan diri
            “Hy, lo temennya Dita yah?” Jawab Gandrie
            “Gimana Put? Puas lo? Kita impas yah?” Ucap Adit sinis kepadaku
            DEG!!!
JLEEEEEB!!!
Apa ini maksudnya? Mengapa ia tidak mengenaliku? Muka ku? Hati ku? Ya Tuhaaaaaan. Jadi maksudnya selama ini Dita itu? Dita itu Pradita? Bukan aku? Bukan Andita? Pantas semuanya terasa aneh ketika Gandrie memanggilku dengan panggilan Dita.
            Oh jadi gitu, Adit merasa sakit hati kepada ku karena ku menolak nya. Dan bodohnya aku, aku dengan terang-terangan bilang kepada Adit bahwa laki-laki yang aku cintai itu adalah Gandrie, sementara Gandrie? Ternyata Pradita lah yang di cintai Gandrie.
Semuanya karena Adit!! Ia juga yang ternyata memberikan alamat YM-ku kepada Gandrie. Dan aku juga bodoh, aku tidak menampilkan foto ku di YM-ku. Aku hanya memakai avatar yahoo ku. Oh Tuhan, ingin sekali aku menampar Adit, tapi rasa malu dan sakit terlalu besar untukku. Jika saja ada jurang disampingku mungkin aku akan memilih untuk terjun ke jurang itu agar aku tidak melihat mereka lagi.
            Aku malu dan sakit saat itu. Tak tahan dengan kondisi ku. Air mataku jatuh karena rasa malu dan sakit hati ini. Aku pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan khayalan ku tentang kencan yang indah, meninggalkan sahabatku Pradita, meninggalkan musuh terbesarku Adit, dan meninggalkan cinta semu, cinta maya ku, Gandrie.
*diangandhi            

2 komentar: